Kali ini menceritakan tentang kisah nyata seorang pemuda yang berstatus sebagai pegawai negri sipil (PNS) yang merenggut keperawanan sepupu dari pemilik warteg langgananya.Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.
Cuaca pada siang hari itu terasa panas sekali di kota Serpong (tangerang), aku yang bekerja sebagai pegawai departemen pemerintah yang menagani dalam bidang kontruksi bangunan dan tata kota pada hari itu terasa lelah sekali. Karena kebetulan kerjaku banyak dilapangan, karena cuaca yang panas aku-puj memutuskan untuk pulang ke kostku.
Walalupun sebenarnya saat itu aku belum menyelesaikan pekerjaanku, untuk meninjau beberapa proyek yang sedang dikerjakan oleh sub kontraktor yang terpilih oleh kantorku. Sesampainya di kost, akupun segera memarkir motor inventaris dari kantorku diteras depan kostku. Siang itu benar-benar panas sekali, terasa haus dan perut melilit karena lapar.
Karena saat itu kemejaku basah oleh keringat, maka aku-pun segera berganti kaos sekaligus ganti celana pendek. Selesai itu aku-pun segera menuju warteg langgananku yang letaknya berada di seberang jalan depan kostku. Sesampainya disana aku-pun segera memesan makan dan minum kepada mbak Sri pemilik warteg tersebut.
Namun saat itu tiba-tiba mataku terpanah dengan seorang gadis pelayan warteg yang nampaknya baru hari ini bekerja di warteg mbak Sri. Saat itu kuperhatikan dia secara seksama, ternyata setelah aku perhatikan lumayan juga pegawai warteg baru itu. Kulitnya putih, wajahnya ayu, body sintal, payudara kenyal dan pantatnya semok semok sekali.
Pegawai Mbak Sri yang baru itu kuperhatikan tangan dan kakinya ditumbuhi oleh bulu halus, biasanya jika gadis berbulu itu mempunyai nafsu besar. Karena saat itu aku penasaran, maka aku-pun bertanya kepada mbak Sri,
“ Wah ada pegawai baru yah mbak, makin banyak aja mbak pegawainya, hhe… ” ucapku berbasa-basi.
“ Iya nih Mas baru, kebetulan dia juga sepupu Mbak Mas, dia baru dating semalam dari Tegal, ” ucap mbak Sri menjelaskan panjang lebar.
“ Oh begitu yah Mbak, emang nama sepupunya siapa Mbak?, ” tanyaku sembari terus memandangi sepupu mbak Sri yang bohay itu.
“ Suci Mas namanya, ini mas pesanan mas, ” jawabnya singkat sembari memberikan pesananku.
Memang terlihat benar-benar Suci nih gadis, nampaknya belum pernah terjamah tangan lelaki nih cewek, ucapku dalam hati. Sembari menikmati makan siang, fikiranku berfantasi tentang keindahan tubuh suci, fikiranku tiba-tiba saja mendadak mesum, aku berkhayal seumpama sajaaku bisa ML sama suci, beuh…pasti nikmat sekali pastinya.
Ditengah khayalan mesumku tiba-tiba saja suci datang menghampiriku,
“ Mas mau pesan minum apa mas?, ” tanya Suci membuyarkan kayalan mesumku.
“ A.. anu mbak, Es Teh saja mbak, ” jawabku agak gagap karena sedikit kaget.
Saat itu dari pertemuanku dengan Suci di warteg, singkat cerita aku-pun bisa dekat dengan Suci karena bantuan mbak Sri. Hal itu membuatku ingin selalu cepat-cepat pulang kerja dan ingin segera bertemu Suci. Hari-demi hari kami-pun semakin dekat. Setelah kira-kira 1 minggu kami saling kenal, pada malam itu aku dating kewarteg bermaksud untuk menembaknya,
“ Malem Suci, udah mau tutup yah?, ” tanyaku basa-basi membuka pembicaraan.
“ Iya Nih mas soalnya udah habis semua makananya, hhe… emang kenapa Mas mau makan yah ?, ” ucap Suci.
“ Nggak kog, Mas kesini pingi ketemu Suci aja kog, hhe… Oh iya Mbak Sri habis ini boleh nggak Mbak aku ngobrol sebentar sama Suci, ” jawabku kepada suci sekaligus meminta ijin kepada Mbak Sri agar aku bisa ngobrol dengan Suci.
Saat itu Suci hanya tersenyum, dan Mbak Sripun menjawab,
“ Oh boleh saja kog mas Rahma, sekrang juga boleh kog, yasudah sana Suci ngobrol sama Mas rahma, kayaknya da yang penting tuh, ” ucap mbak sri kepdaku kemudian dia menyuruh Suci agar mengobrol denganku.
Nampaknya saat itu mbak Sri sudah mengerti denagn maksudku, sungguh pengertian sekali mbak Sri ini, mungkin karena aku langgananya kali yah, hhe. Kemudian aku-pun mengajak Suci kedepan warteg untuk berbincang 4 mata denganku. Saat itu kami duduk di kursi kayu panjang didepan warteg,
“ Eummm, gimana kabarnya kamu Suci, sehatkan ??? kataku membuka pembocaraan.
“ ya beginilah Mas, Suci sehta selalu, hhe…, ” jawab Suci.
“ Oh iya Suci Mas mau ngomong penting nih sama kamu, ngomong-ngomong kamu udah punya pacar belum sih, ” tanyaku to the poin.
“ Belum Mas, emang kenapa sih mas Tanya seperti itu, ” tanya balik Suci kepadaku.
“ Masa iya sih kamu nggk punya pacar, jangan-jangn kamu udah punya pacar lagi dikampung kamu, ” ucapku memastikan.
“ Sumpah deh Mas Suci udah nggak punya pacar. Memang sih dulu suci pernah punya pacar, tapi baru jadian 1 minggu suci minta putus, hhe…” ucapnya menjelaskan kepadaku.
“ Wah kamu sadis banget Ci, baru 1 minggu jadian masak udah minta putus, ” ucapku kaget.
“ Yah mau gimana lagi Mas, masak baru 1 minggu jadian dia udah selingkuh dan berlaku nggk sopan gitu sama aku, akukan kesal jadinya mas, huhhh…, ” ucap Suci kesal ketika menceritakan tentang mantan pacarnya.
Belum sempat aku menjawab diab sudah menyambung perkataanya lagi,
“ Udah gitu dia suka minum alcohol Mas, Kalau udah mabok suka remas-remas buah dada aku, maksa lagi dalam keadaan mabuk, bener-bener keterlaluan deh pokonya Mas, ” Ucapnya panjang lebar mengungkapkan kekesalanya.
Wah ini cewek udah kepancing nih sampai-sampai semua perbuatan mantanpacarnya yang tidak senonoh diceritakan padaku. Lalu, Bokep Jepang
“ Wah kalau gitu bener kamu Ci, cowok bangsat itu namanya, Oh iya Ci misalnya ada cowo yang baru kenal sama kamu, terus dia suka banget sama kamu, kira-kira kamu mau terima dia nggak ?, ” ucapku mulai menjurus.
“ Ah mas ini, ada-ada aja, emangnya cowok di kota besar seperti ini yang mau babau warteg kaya aku mas ?, ” tanyanya.
“ Kamu tuh jangan gitu Ci, kamu ini cantik loh namanya orang kalau udah jath cinta tuh nggak memandang status maupun profesi Ci, ” ucapku sedikit menggombal.
“ Iya sih Mas, tapi siapa juga yang suka sama aku mas ?, ” tanayanya.
“ Masak kamu nggak tahu Sih ??? yang suka sama kamu aku Ci, serius Ci…, ” ucapku dengan tegasnya.
“ Ah si Mas bercanda deh, Mas kan PNS udah giru ganteng lagi, mana mungkin Mas suka sama aku,
paling juga misalnya suka juga cuma sesaat sama aku, dan palingan aku juga Cuma buwat mainan mas aja, ” jawabnya panjang lebar.
Lagi-lagi dia menyambung perkataannya lagi,
“ Aku belum siap Mas buwat pacaran lagi, aku trauma kalau aku nanti sakit hati lagi, maaf ya mas sebelumnya, ” ucapnya menolak tembakanku.
Seketika itu aku diam karena ditolaknya. Setelah itu aku-pun berpamitan pulang kepada Suci dan Mbak Sri. Malam itu aku merenungi kegagalanku, namun setelah aku befikir lag, aku memutuskan untuk tetap mengejar Suci lagi. Dengan bantuan Mbak Sri, aku mengutarakan perasaan hatiku kepada sepupunya itu, Mbak Sri-pun akhirnya sepakat untuk membantuku.
Mbak Sri saat itu berkata padaku, memang Suci sudah pantas untuk menikah dan apabila dia bisa sampai menikah dengan Suci maka derajat keluarga Suci akan ternagkat. Yah namanya dikampung jika mempunyai menantu PNS maka akan dihormati, kata Mbak Sri. Mbak Sri-pun membatu aku semaksimal mungkin untuk terus merayu Suci agar dia mau menerimaku.
Singkat cerita setelah 1 bulan mendekati Suci, tepatnya tanggal 17 Agustus di halaman kantor kecamatan ada acara dangdut kampong yang diadakan oleh pihak kecamatan. Sembari menikmati musik dangdut kampong didepan panggung, pada malam itu aku mencoba menyatakan lagi cintaku pada Suci,
“ Ci, mala ini aku akan menguutarakan isi hatiku lagi kepadamu, Mas sungguh cinta dan tidak ada niat sedikit-pun untuk menyakiti ataupun mempermainkan Suci, Jika mala mini Mas masih kamu tolak, Mas lebih baik buta daripada kelak melihat Suci bersanding dengan orang lain, ” ucap gombalan mautku mulai aku kerahkan.
“ Ya ampun Mas, kamu sampai segitunya, iya Mas aku mau jadi pacar kamu, aku udah tahu semua perasaan mas jika benar-benar Mas Serius sama aku dari Bulek Sri, tapi aku punya syarat untuk Mas, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca karena dia terharu dengan kata-kataku.
Yesssssss… Akhirnya aku diterima, lalu,
“ Syarat apa Ci,” tanyaku penasaran.
“ Sederhana kog Mas syaratnya, jangan sekali-kali Mas selingkuh dari aku, simplekan ??? ” ucap suci.
“ Siap… Aku akan selalu setia sama kamu Ci, jadi ini kita jadain ya Ci, makasih ya Ci udah terima aku…, ” ucapku girang karena Suci terima aku emnjadi pacarnya.
Begitu girangku aku sat itu, aku-pun secara reflek tanagnku memeluk Suci dari samping lalu aku mencium rambutnya, dan suci juga secara reflek melingkarkan tangannya dipinggangku. Sempurnalah hasil perjuanganku, kini kami-pun menjadi sepasang kekasih. Semenjak aku berpacaran dengan Suci, Mbak Sri-pun memperlakuan aku dan suci secara special.
Semenjak itu Mbak Sri sering meminta Suci meninggalkan pekerjaannya jika aku sudah pulang dari kantor, dan Suci-pun keudian menghampiriku untuk cium tangan layaknya seorang istri kepada sang suami. Sampai pada suatu Sore, ketika aku pulang kantor, mbak Sri-pun tiba-tiba menghampiri aku dikamar kostku,
“ Sore Mas Rahma, Maaf nih sebelumnya mas, Mbak mau menggagu waktunya sebentar, Mbak mau minta tolong nih Mas boleh nggak Mas ??, ” ucap mbak Sri.
“ Wah tentu boleh dong calon tanteku, memangnya Mbak mau minta tolong apa ?? ” ucapku mengombal.
“ Begini nih Mas rahma, saudara Mbak kan ada yang mau punya hajatan, mungkin Mbak dan suami Mbak akan beberapa hari menginap di bekasi, Mbak minta tolong titip dan awasi Suci dan pegawai mbak lainya bisa nggak Mas, Mbak khawatir soalnya mereka cewek semua, takutnya nanti kalau ada orang macem-macem sama mereka, ” ucap Mbak Sri panjang lebar.
“ Siap calon tanteku, jangankan beberapa hari, 1 tahun-pun aku juga siap, ” jawabku ssembari tersenyum.
“ Haha kamu bisa aja deh Mas, kan ada Suci sang pujaan hati, hhe.. yaudah terima aksih ya Mas rahma sebelumnya, kalau gitu Mbak pamit sekalian soalnya habis magrib Mbak berangkat, ” Ucap mbak Sri kemudian dia Pergi.
Singkat cerita Mbak Sri dan suaminya-pun sudah berangkat ke bekasi. Pada Malam itu Warteg-pun tutup lebih awal, sehingga malam itu aku punya banyak waktu berbincang dengan Suci,
“ Mas, kita kekost mas aj yuk, disini nggak enak bueat ngonrol, berisik banget soalnya, ” Ucap Suci.
“ Oke deh Ci, tapi aku buwatin coffemix dulu yah!, ” pintaku lalu bergegas berjalan menuju kostan.
Tidak lama Suci-pun menyusul dengan membawa segelas coffemix kesukaanku. Malam itu Suci terlihat sexy dan bohay sekali dengan kaos ketat hitam dan celana legging berwarna hitam juga. Sungguh terlihat kontras sekaliu dengan kulit putihnya itu, dengan pakain ketatnya itu pantat dan payudara Suci terlihat padat sekali. Melihat hal itu otak mesumku-pun mulai kambuh.
Kini kami berada dalam kamar kost hanya berdua, kebetulan malam itu malam minggu, penghuni kost yang rata-rata masih single tidak ada dikosan. Melihat susanan yang mendukung itu, otak mesumku semain menjadi-jadi saja. Kemudian aku-pun mencari alasan agar aku bisa menutup pintu kamarku,
“ Ci, pintunya aku tutup yah, dingin banget rasanya kena angina malam, kayaknya aku lagi nggk enak badan deh ?, ” ucapku mencari alasan.
“ Wah kasihan banget sih kamu Mas, iya Mas tutup aja, apa mau Suci kerokin Mas barang kali aja Mas Masuk angin, ” ucapnya tanpa rasa curiga sedikitpun.
“ Ah nggk usah Ci aku nggk suka kerokan Kog, cukup pintunya ditutup aja aku udah nggkkedinginan, ” ucapku mendramatisir keadaan.
“ Oh yaudah kalau gitu Mas, Oh ya Mas TV-nya aku nyalain ya Mas, ” ucapnya.
“ Yaudah nyalain aj Ci, ” ucapku singkat.
Kemudian Suci-pun b menyalakan TV, saaat itu kami-pun duduk dikasur lesehanku dan menonton TV. Sedang asik-asiknya nonton TV, tiba-tiba saja Suci merebahkan kepalanya pahaku. Kini posisi Suci rebahan dipaha kiriku, saat itu aku masih duduk dengan posisi bersila dengan menyenderkan tubuhku ketembok. Wah lampu hijau nih, ucapku dalam hati.
Tidak mau melewatkan kesempatan itu, aku-pun mulai membelai dan menghusap rambut panjang terkadang aku husap bahunya dan lenganya. Saat itu Suci nampak menikmati sekali. Lalu aku memberanikan diri untuk meraih kepalaSuci dan kukecup lembut bibirnya. Saat itu Suci sedikit terkejut ketika aku mengecuo bibirnya.
Aku yang mengira dia akan marah tidak kusangkan dia malah sebaliknya, dia-pun membalas kecupanku degan penih perasaan sayang. Bahkan saat itu diapun memposisikan duduknya didepanku dan wajahnya dihadapkan kepadaku.Melihat itu aku-pun kembali mengecup bibirSuci, saat itu bibir kamipun saling berpangutan.
Beberapa saat kami beciuman, aku-pun mulai memberanikan diri untuk meraba buah dada-nya. Namun ketika aku mulai menyentuh tanganku ditepis oleh suci.Saat itu aku tidak putus asa, aku mencoba merangsang dengan menciumi secafra berpindah-pindah bagian leher dan telinganya.Ternyata rangsanganku berhasil, suci nampak sangat terangsang saat itu.
Mulai kudengar lenguhan-lenguhan kecil dari multnya,
“ Mas… Oughhhh… Sssssss…. Eummm…, ” desah Suci perlahan.
Melihat suci yang sudah seperti itu, akupun kembali meraba dan meremas buah dada-nya, saat itu tanagku sudah tidak ditepisnyalagi. Aku remas buah dada Suci dengan lembut yang masih terbungkus baju dan Bra-nya. Desahannya semakin sering saja, dan diapun meraih kepalaku kemudian kami berciuman lembali. Suci nampak bringas sekali ketika bibir kami berpangutan.
Malam itu aku yakin sekali jika aku bisa ML dengan Suci, ternyata memang benar kata orang-orang, wanita yang mempunyai bulu pada tubuhnya pasti mempunyai nafsu yang besar. Semakin beranilah aku kini, tangan kiriku kini mencoba melepas kancing Bra Suci dengan cara tanganku menyusup dari belakang bajunya. Tidak kusangka suci membiarkan tanganku itu.
Kini terlepaslah kancing Bra Suci, kemudian tangan kananku-pun meraih begitu saja buah dada Suci karena Bra-nya sudah longgar. Kenyal dan padat sekali buah dada suci, telapak tangaku yang terbilang besar dipenuhi oleh buah dada suci. Sembari terus meremas payudara Suci, aku-pun kembali menciumi telinga dan leher suci, alhasil dia semakin terangsang saja,
“ Eughhhhhhhh… Mas… Geli Mas… Sssssssssss… Aghhhhhhh…, ” racau suci dengan nafas memburu merasa geli dan nikmat karena jilatan dan remasan tanganku pada buah dadanya.
Kini aku semakinberani aku-pun mencoba membuka kaosnya, namun saat saat itu Suci menangkis tanganku,
“ Mas, biar aku lepaskan sendiri, ” ucapnya membutaku lega.
Aku kira dia akan marah, namun ternyata dia malah melepas bajunya beserta Bra-nya. Ouh suci kamu benar-benar penuh kejutan, ucapku dalam hati. Baju dan Bra Suci sudah terlepas, kini dihadapanku terpampanglah sepasang buah dada yang putih, bersih, montok milik Suci. Tanpa buang waktu, aku-pun mulai melahap putting susu Suci dengan penuh nafsu birahi.
Suci nampak menikmatinya hisapanku pada putting-nya sebelah kirinya, sementara itu tanganku meremas kanaku meremas buah dada kananya. Suci benar-benar tak kuasa menahan perlakuanku, dia mengelinjang menahan kegelian, bahkan dia sampai menekan kepalaku kearah buah dada-nya, sampai-sampai aku sempat susah bernafas. Nafsu Suci sudah mulai memuncak.
Kurasakan Puting susunya semakin mengeras. Aku-pun yang sudah penuh birahi juga, kemudian aku mencoba melepas bajuku kemudian aku merebahkan suci dan menindihnya. Suci nampak pasrah saat itu. Setelah aku-pun kembali mengisap putting susunya, namun kini tangan kananku mulai bergerilia menuju kewanitaan suci yang masih terbungkus celana legging.
Kucoba meraba mulai selangkangannya, sebelumnya suci agak menolak dengan cara merapatkan pahanya. Namun saat itu tidak menyerah begiru saja, tanganku yang terus memaksa, pada akhirnya aku-pun berhasil menyelipkan tanganku ditengah himpitan paha Suci. Walaupun agak sulit, namun terus mencoba menggosok-gosok memek suci dari luar.
Lama-lama kelamaan himpitan Paha Suci-pun mulai menbgendur dan pahanya-pun terbuka lebar . Aku gesek-gesek Vagina-nya secara konstan dengan jariku dari luar sembari mulutku terus menghisap sesekali menggigit puttingnya. Bahan legging yang tipis kini-pun mulai basah dengan lender kawin suci,
“ Mas geli Mas… Sssssssss… Suci pipisedikit Mas.. Aghhhhh…., ” ucap suci polos.
Dia mengira saat itu dia kencing, padahal saat itu dia Orgasme,hha. Sungguh nafsunya besar sekali, baru digesek begitu saja sudah klimaks.Lalu,
“ Aduh Mas gimana nih, celana dalam Suci basah nih, Suci nggk bisa nahan geli jadinya Suci pipis, hhe…, ” ucapnya dengan polosnya.
“ Itu namanya kamu orgasme sayang, bukan pipis, gimana enak nggak sayang ??, ” tanyaku.
“ Enak Mas,hhe.. saking enaknya Suci jadi pipis dikit deh, , ” katanya sambil tertawa kecil dan muka memerah.
Ketika itu kami-pun sejenak mengehntikan pergerumulan kami, kami sejenak bercanda dengan posisi sama-sama telanjang dada. Lalu,
“ Oh iy sayang, tadi pipis kamu banyak nggak, coba aku lihat celana dalam kamu basahnya banyak apa nggak ?, ” ucapku mulai bersiasat buruk lagi.
Dengan mengatakan seperti aku berharap bisa melihat vagina-nya menyembul dari balik celana legging-nya,
“ Nggak mau Mas, malu tahu, ” ucapnya menolak.
“ Udahla nggak usah malu, kan disini cuma ada kita berdua, lagiankamukan calon istri aku, nanti kalau kita menikah, kita juga akan sama-sama telanjang , ” ucapku terus merayu agar dia mau meperlihatkan vaginaya kepadaku.
Dan tanpa banyak bicara, kemudian sucipun berdiri lalu memelorotkan legging beserta celana dalamnya sampai atas lututnya. Wow… benar-benar menyembul vagina Suci, sungguh indah sekali vagina Suci, tidak kusangka Vaginya bersih tanpa ada rambut kewanitaan sedikitpun, mulus. Nampaknya suci sangat merawat area kewanitanya, buktinya vaginya bersih sekali.
Aku yang saat itu tidak kuat menahan birahi, aku langsung menyambar vagina Suci yang sudah basah dengan mulutku,
“ Oughhhhhhhhh… Mas, geli Mas… Sssssss…Mas apakan memek aku, jangan lakukan itu Mas… Oughhhhh…Ssss… Aghhh…., ” ucapnya menolak namun tubuhnya menikmati jilatanku pada kewanitaan-nya.
Tanpa sadar tangan Sucipun saat iru menekan kepalaku kearah vagina-nya. Aku terus menjilati vagina-nya, sesekali aku menjilati selangkangan, dan pusarnya. Masih dengan posisi berdiri aku dengan liarnya menjilati bibir Vagina Suci, dan kini lidahku mencoba menerobos pada belahan vagina-nya,
“ Oughhhhh… Mas… Ssssssss… terus mas… Aghhhhh…, ” suci meracau nikmat.
Melihat suci yang sudah penuh birahiitu, aku-pun terus menjilati dan meminta suci melepaskan clegging dan Celana dalam-nya yang masihbtersangkut di atas lutunyaitu. Suci-pun menuruti permintaanku, dan aku-pun juga mulai melepas celana pendek beserta celana dalamku. Kini kamipun sama-sama telanjang.
Setelah itu aku-pun merebahkan Suci di tempat tidur, kemudian aku menindihnya. Aku menciumi bagian leher, dan telinga suci. Dia tubuhnya menggelincang dan desahanya semakin liar saja. Tak lupa tangan kiriku memainkan payudara suci, sedangkan tangan knanku meraih kejantanku lalu aku gesek-gesekan pada bibir vagina Suci,
“ Mas… Enak Mas… Geli Mas… Sssssssss… Oughhhh… Eummm… Yeahhh… Oughhh… ” desah suci semakin keras saja saat itu.
Akumembuat kombisnasi rangsangan pada bagian-bagian sensitive suci. Dia benar-benar sudah merangsang hebat. Setelah kupastikan dia hanyut dalam rangsanganku, dan tentunya vagina-nya sduah basah dengan lender kawinya, Penis-ku yang sudah tegang maksimal mulai aku masukan secara berlahan pada vagina Suci, wlalaupun sudah basah namun sangat sulit sekali.
Sesuai dengan namanya ternyata dia masih Suci, karena dia masih perawan. Beberapa saat aku mencoba menerobos memek Suci yang masih perawan seiring dengan rangsangan yang aku lakukan, tanpa disadari Suci aku-pun menjebol keperawananya,
“ Blesssssssssssssssssssssssssss…., ”
“ Aowwwwwwwww……… Sakitt Mas… Huuu… uuu… Sssss… Huuuu..uuu…, ” teriaknya sembari mengalirnya air mata didpinya karena menahan kesakitan.
“ Oughhhh… sabar ya sayang tahan dulu sakitnya, sebentar lagi juga enak kog…, ” ucapku menenangkanya.
“ Kamu jahat Mas.. Oughhh…., ” ucapnya kecewa padaku.
Pada saat itu aku tidak menjawab Suci lagi. Aku-pun mulai memaju mundurkan kejantanku pada Vagina Suci secara perlahan. Sempat kulihat penisku berlumuran darah keperawan suci bercampur lendirkawinya. Beberapa menit aku memaju mundurkan penisku secara perlahan. Lama-lama kelamaan Suci-pun meracau lagi,
“ Oughhh… Mas… enak Mas… poelan-pelan ya Mas, Sssssss…., ” desahnya menandakan dia sudah melupakan kesakitanya tadi.
“ Iya sayang…,” jawabku singkat.
Nafsu birahiku-pun semakin meningkat, kini aku mulai agak mempercepat sodokan penisku. Kini kuraih kedua kaki Suci dan kupapahkan kepada pundaku kemudian aku genjot dengan ritme yang konstan dan penuh tenaga. Kusodokan dalam-dalam penisku hingga penisku tertelan sepenuhnya oleh Vagina Suci.
Sembari terus meyodokan penisku, tanganku yang tadinya diam saja kininmulai meraih payudara Suci, masih dengan posisi sex yang sama, aku memompa vagina Suci dan meremas payudara Suci dengan bringasnya. Suci semkain menikmati saja dengan hubungan sex kami, aku mendengar Suci mulai melenguh nikmat lagi,
“ Penis kamu besar dan oanjang sekali Mas,… Ssssss… rasanya vaginaku penuh dan perutku seperti tersodok-sodok oleh kontol kamu Mas… Ssssss… Aghhhh…”
Terus ku pompa vagina-nya dengan sodokan penis-ku, Tak terasa hampir 15 menit aku menggenjot vagina-nya dengan penisku. Tidak lama setelah itu,
“ Mas… Aghhhhhhhhhh… akukeluar Mas…Sssss… Aghhhhhhhhhh…, ” ucap suci nikmat mendapat klimaksnya.
Saat itu aku hanya tersenyum dan terusmenggenjot Vagina Suci dengan kerasnya. 5 menit setelah itu aku-pun merasakan batang kejantananku berdenyut-denyut, aku-pun makin mempercepat genjotanku, dan tak lama kemudian,
“ Sayang aku keluar… Crottttt… Crottttt… Crottttt… Crottttt…, ”
Saking nikmatnya aku tidak sadar kalau spermaku telah tersemburlah di dalam rahim Suci, tubuhku mengejang dan suci-pun melenguh nikmat ketika spermaku memenuhi liang senggamanya. Setelah itu kemudian secara perlahan penis-ku dan kucari pakaian kotorku untuk mengelap lelehan spermaku dan lendir kawin Suci yang telah tercampur dengan darah perawannya,
“ Sayang kenapa menangis, kamu nyesel dan taku hamil yah melakukan ini dengan mas, ” tanyaku.
“ Suci nggak nyesel kog Mas, Suci menangis karena perih sekali rasanya, Suci seneng kok Mas karena Suci bisa bikin mas bahagia, aku sayang kamu Mas,jangan pernah tinggalin Suci ya Mas, ” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Singkat cerita setelah aku merenggut keperawananya aku-pun merasa bersalah, aku yang awalnya sekedar iseng saja kini padaakhirnya aku-pun benar-benar jatuh cinta pada Suci. Semenjak malam itu akiu dan dan suci hamper setiap hari melakukan hubungansex di kostku dengan cara diam-diam tanpa sepengatuhuan Mbak Sri.
Sampai pada akhirnya Suci-pun ketahuan kalau dia hamil, aku dan Suci tidakmenyangka kalau dia sudah hamil 3 bulan. Karena selama kami berhungan tidak ada tanda-tanda dari Suci layaknya spertiorang hamil. Suci tidak pernah mual ataupun ngidam. Akhirnya aku dan Sri-pun menikah, dan kami hidup bahagia karena kami sebentar lagi mempunyai momongan. Selesai.
0 Comments